Allah… sebuah lidah saja “pembahasannya” luar biasa
Democritus membuat perumusan
lebih jauh, yakni kaitan antara jiwa dan atom. Menurutnya, jiwa juga
terdiri dari atom-atom. Proses pengenalan manusia tidak lain sebagai
interaksi antara atom-atom. Setiap benda mengeluarkan eidola
(gambaran-gambaran kecil yang terdiri dari atom-atom dan berbentuk
seperti benda itu). (yang menjadikan atom sendok berbentuk sendok atau
atom2 buku menadi bentuk bukukah??) kalau begitu, jika atom2 ini terurai
maka sendok hanyalah persepsi) Eidola ini masuk ke dalam pancaindra dan
disalurkan ke dalam jiwa yang juga terdiri dari atom-atom. Manusia
dapat melihat karena atom-atomnya bersentuhan dengan atom-atom eidola
lain. Kualitas-kualitas seperti manis, pahit, panas, dingin, dan
sebagainya, semuanya bersifat kuantitatif belaka. Atom jiwa yang
bersentuhan dengan atom licin menyebabkan rasa manis, persentuhan dengan
atom kesat menimbulka rasa pahit, sedangkan jika bersentuhan dengan
atom berkecepatan tinggi mengakibatkan rasa panas dan seterusnya.
Nah pak Demokritus, lalu bagaimana proses dari atom-atom itu sehingga lidah manusia dapat mengecap perbedaan rasa di dunia. Bahkan dengan menutup mata kita dapat mengecap rasa khas tiap sambal. Sambal oncom, sambal terasi, sambal bajak, sambal tomat dll. Atom2 apakah yang bersentuhan?
Fabiayyialaairabbikumaa tukadzibaan….
Bahkan didalam sebuah sambal manusia masih bisa merasakan oh ini ada bawang, oh ini terasi, oh ini tomat.. atom2 apa sajakah yang bersentuhan sehingga
muncul rasa-rasa itu?
Fabiayyialaairabbikumaa tukadzibaan…
Baiklah, di lidah ada 4 pengecap rasa utama, manis, pahit, asam, asin. Apakah penempatan letak pengecapan itu (kenapa manis di depan pahit dibelakang dan asin serta asam di samping) disesuaikan dengan letak setiap atom. Exp. Atom kesat dibelakang, atom licin di depan. Begitukah??
Fenomena apa ini?!
Allah… sebuah lidah saja “pembahasannya” luar biasa. Hanya sebuah lidah!
Fabiayyialairabbikuma tukadziban…
Nah pak Demokritus, lalu bagaimana proses dari atom-atom itu sehingga lidah manusia dapat mengecap perbedaan rasa di dunia. Bahkan dengan menutup mata kita dapat mengecap rasa khas tiap sambal. Sambal oncom, sambal terasi, sambal bajak, sambal tomat dll. Atom2 apakah yang bersentuhan?
Fabiayyialaairabbikumaa tukadzibaan….
Bahkan didalam sebuah sambal manusia masih bisa merasakan oh ini ada bawang, oh ini terasi, oh ini tomat.. atom2 apa sajakah yang bersentuhan sehingga
muncul rasa-rasa itu?
Fabiayyialaairabbikumaa tukadzibaan…
Baiklah, di lidah ada 4 pengecap rasa utama, manis, pahit, asam, asin. Apakah penempatan letak pengecapan itu (kenapa manis di depan pahit dibelakang dan asin serta asam di samping) disesuaikan dengan letak setiap atom. Exp. Atom kesat dibelakang, atom licin di depan. Begitukah??
Fenomena apa ini?!
Allah… sebuah lidah saja “pembahasannya” luar biasa. Hanya sebuah lidah!
Fabiayyialairabbikuma tukadziban…
Komentar
Posting Komentar