Allah… sebuah lidah saja “pembahasannya” luar biasa
Democritus membuat perumusan lebih jauh, yakni kaitan antara jiwa dan atom. Menurutnya, jiwa juga terdiri dari atom-atom. Proses pengenalan manusia tidak lain sebagai interaksi antara atom-atom. Setiap benda mengeluarkan eidola (gambaran-gambaran kecil yang terdiri dari atom-atom dan berbentuk seperti benda itu). (yang menjadikan atom sendok berbentuk sendok atau atom2 buku menadi bentuk bukukah??) kalau begitu, jika atom2 ini terurai maka sendok hanyalah persepsi) Eidola ini masuk ke dalam pancaindra dan disalurkan ke dalam jiwa yang juga terdiri dari atom-atom. Manusia dapat melihat karena atom-atomnya bersentuhan dengan atom-atom eidola lain. Kualitas-kualitas seperti manis, pahit, panas, dingin, dan sebagainya, semuanya bersifat kuantitatif belaka. Atom jiwa yang bersentuhan dengan atom licin menyebabkan rasa manis, persentuhan dengan atom kesat menimbulka rasa pahit, sedangkan jika bersentuhan dengan atom berkecepatan tinggi mengakibatkan rasa panas dan seterusnya.