A story (Cinta Sejati Air dan Api)



"Kita tak mungkin bersatu, Air" lirih api berkata.

"Kenapa?" Air tetap dengan wajah tenangnya.

Api menghela nafas "Tidak.... tak mungkin. Saat aku ada kau takkan ada, karena keberadaanmu pastilah membinasakanku"

Air tersenyum, "Kita memang beda. Tapi kita satu. Adanya kau melengkapi hidupku. Aku dingin dan kau panas. Semua pun setuju bahwa kita adalah Yin dan Yang.

"Tapi kita tak pernah bersama, Air..." Api mulai terisak. Badannya lebih membara dari sebelumnya, air mendekati untuk memberi sedikit kedamaian.

"Kau ingat kebersamaan kita saat kemarin sore kau melahap pohon itu? Aku segera datang untuk menenangkan amarahmu.."

"Karena itulah aku mengamuk. Marah. Karena aku rindu padamu.. sengaja aku begitu agar kau segera datang mengobati kerinduanku" api berkaca-kaca.

"Tapi kapan kita bersatu?!" tubuh api membesar lagi.

"Tenanglah... tak sadarkah kau kita selalu bersatu?" Air memberi beberapa tetes dari hatinya.
"Saat kau menggelegak, aku ada disana. Ketika aku terlalu dingin kau membuatku hangat bahkan memberiku semangat hingga mendidih. Kita selalu bersama.. dihati mereka.. yang menyatukan kita. Mereka akan selalu mengingatmu jika melihatku begitu pun sebaliknya. Jika melihatmu mereka akan mengingatku.
Kau ada untuk membakar semangat mereka hingga menggebu. Aku ada untuk mendinginkan hati dan pikiran mereka yang terlalu panas. Kita adalah satu dalam keseimbangan. Selalu... selamanya begitu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNDAK USUK BASA SUNDA

Psikologi Transpersonal, Agama dan Being Transpersonal