Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

“Usiaku 40 tahun, Daisy….”

Gambar
            Bagi remaja lain seusia putriku. Aku lebih cocok menjadi seorang kakek daripada ayah. Putriku tidak begitu, untuk seorang remaja, pemikirannya sudah berkembang diatas usia seharusnya. Ia istimewa dan mirip ibunya, Istriku yang meninggal 3 tahun yang lalu. Putriku nampak tegar sebagai seorang gadis yang tumbuh tanpa belaian Ibu. Meski seringkali aku melihat ia duduk di luar memandang tanaman-tanaman yang dipelihara Ibunya dulu. Kadang ia disana sambil membaca majalah majalah atau koran koran atau sekedar menulis buku hariannya.             Sebagai Ayah, aku merasa kalah dengan putriku. Sepeninggal Ibunya, ia menjadi lebih mandiri. Tapi aku, seringkali menangis merindukan istriku, Daisy. Hingga saat ini pun. Ah air mataku menetes lagi.             Aku ingat saat pertama kali mengenal Daisy sewaktu ia masih mahasiswiku dulu. Aku mengajar di kelasnya mata kuliah Sosiologi. Mahasiswa yang lain melihatku seperti melihat diktator yang kejam. Mereka sampai menjulukiku do

You're The Aster

Gambar
            Wah2 kebetulan apa ini? Tapi ingat di dunia ini tidak ada yang kebetulan karena semua sudah dirancang oleh Kekuatan Gaib nan Agung. Rabb. Entah karena apa aku melihat dia (seseorang yang istimewa) seperti bunga aster, ternyata setelah aku gugling di banyak blog, semuanya sepakat menganai makna aster yaitu Kesederhanaan, Kasih setia dan Kepercayaan, dan nampaknya itu sesuai dengan karakternya yang demikian. Lebih mengejutkan lagi buatku, aster merupakan bunga bagi orang yang lahir di bulan September! Wah bulan kelahirannya.             Setengah hari sebelum gugling saat pulang dari kampus, aku mampir ke toko bunga dengan niat untuk membeli nutrisi buat tanaman2ku (pupuk mang :D ), tapi se-pot bunga menghipnotisku untuk diam memandang bunga yang indah itu, aku tanya sama Mang bunga “Mang ini bunga apa?” “Oh bunga aster”. Wew, batinku, kok asing ya bentuknya, kata si Mang Bunga, ini aster yang dikecilkan, (pantes mungil bin unyu-unyu), lagi2 aster ini memberikan “kek

Kumbang dan bunga aster

Gambar
Aku mencintaimu wahai bunga aster Kaulah bunga dan aku kumbang yang sekedar hinggap lalu pergi Sekedar mencium wangimu kemudian berlalu Akulah kumbang yang sekedar hinggap lalu pergi Aku kumbang yang kuat dan lemah karena cinta Akulah pecinta

Sumbangsih pemikiran yang akan saya sumbangkan untuk dunia Psikologi sebagai mahasiswa yang beragama Islam

        Sebagai Mahasiswa yang beragama Islam sekaligus menempuh pendidikan psikologi di tempat yang berlatar belakang pendidikan Islam, saya memiliki keinginan untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan Islami dalam Psikologi, lebih jauhnya saya ingin melahirkan sebuah teori Psikologi yang berlandaskan al-Quran dan Hadits. Karena jujur selama mempelajari teori-teori psikologi barat, selalu ada kekurang pahaman dan ketidaksetujuan saya terhadap teori-teori tersebut, lihat ke teori A, teori B, kenapa begini dan makin dipikirkan makin saya tidak mengerti. Ujung-ujungnya ada kebuntuan apalagi jika teoritikus tersebut memiliki pandangan untuk tidak percaya terhadap Tuhan dan penciptaan, sehingga terdapat banyak perbedaan dan ketimpangan pandangan dalam memandang manusia dengan bagaimana Islam memandang manusia. Seperti halnya tentang tujuan hidup manusia yang dipandang sebagai untuk mencapai superiorita atau aktualisasi diri dengan mengoptimalkan potensi dalam diri sepenuhnya, hal te

Psikologi Transpersonal, Agama dan Being Transpersonal

Gambar
Abstrak Psikologi Transpersonal merupakan madzhab keempat dari aliran psikologi yang latar belakang kemunculannya berangkat dari keinginan untuk mengawinkan antara psikologi modern barat dengan kepercayaan yang dianut agama-agama ketimuran yang melakukan ritual-ritual keagamaan sebagai sarana meraih pengalaman spiritual. Maka lahirlah psikologi Transpersonal yang mengkaji tentang bagaimana manusia mencapai pengalaman spiritual ini yang merupakan potensi tertinggi umat manusia yang melebihi keadaan kesadaran. Karena lahir dari keingintahuan tentang religiusitas dan pencapaian terhadap potensi tertinggi manusia, maka pendekatan-pendekatan dalam transpersonal pun bersifat transendensi dalam bentuk penyerahan diri kepada kosmos.   Pendapat saya mengenai Psikologi Transpersonal berasal dari pendekatan timur dan cenderung sekuler (tidak beragama)             Saya tidak sependapat mengenai Transpersonal cenderung sekuler, karena sejarah Transpersonal sendiri berangkat