Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Seabadi Bunga Edelweis..

Seabadi Bunga Edelweis.. (Sebuah Cerpen) Sore itu, aku berjalan sendirian menyisir lereng gunung yang landai, penuh dengan rumput dan tanaman-tanaman kecil.  Tak jauh dari tempatku, ada abu vulkanik cukup tebal yang akan berbahaya jika terhisap. Tentu aku memakai masker. Gelapnya hutan di sebelah kiri gunung membuatku penasaran ingin memasukinya.  *****             Aku terlalu tertutup untuk mendekati seorang wanita. Teman-temanku seringkali mendorong agar aku segera menggeser status dan mengisi hari-hari yang berbeda bersama seseorang. Dulu, aku pernah menunjukkan sisi lainku yang berbeda dari biasanya. Menjadi seorang yang ramai dan senang kumpul-kumpul dengan teman-teman atau sekedar nongkrong sepulang sekolah. Kadang bermain atau menjahili teman-teman wanita seperti anggota “The Rolls” (sebutan untuk genk-ku) yang lainnya. Itu.. membuatku nampak sedikit “liar”. Aku ingat seorang kawan yang takjub melihat perubahanku pertama kali, ia mengatakan, “Bro, gini dong dari du

Everything happen because a reason...

             Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Jadi apapun itu maka itu wajar.. Ada alasan mengapa A jadi B. Maka itu wajar.. Ada alasan mengapa dia menyukaimu, karena kamu menyenangkan.. Ada alasan mengapa kamu sulit untuk move, karena kamu tidak terbuka.. Setiap sesuatu  memiliki alasan atas suatu tindakannya masing-masing, terkadang sesuatu sulit untuk diterima karena nampak tidak wajar. Tapi kembali lagi, bahwa adanya sesuatu selalu memiliki alasan.. Bahkan hingga yang paling tak kasat sekali pun. Memang sulit untuk mengetahui dan menyadari alasan yang paling abstrak. Perlu kesadaran yang lebih dan kerelaan untuk merasakan penyebabnya dan mengangkatnya ke permukaan. Maka ketika semuanya disadari dan dicoba untuk diterima.. Tak akan ada masalah apapun, karena mendapat keseimbangan akan sebab dan akibat. yang mendasari rumitnya suatu masalah yang muncul adalah bukan karena ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan -ketidaksesuaian akan selalu ada- tapi ini adalah masa

Platonic

Gambar
Qorry Ini adalah Qorry, sahabat sekaligus kembaranku.. aku menganggapnya demikian. Meski kami bukan sepasang saudara yang sudah terhubung melalui kandungan, tapi kedekatan kami seperti sudah lama ada. Dia Qorry.. seorang yang penyabar dengan segala kelebihannya. Kecantikkannya menjadi nilai tambah baginya sehingga ia disenangi banyak orang. Kau tahu.. senyumannya dapat meluluhkan hati dunia.. ahaa lebay ya? Tak apa ini wujud dari ekspresi gembira seorang kawan yang sedang berusaha menyusun hati yang terluka untuk menemukan kembali jalan cerita yang sudah ada.  Kami sempat selek hingga bermasalah cukup lama. Ini karena kecerobohanku dan salah satu dalam dirinya yang tidak aku pahami. Ya, intinya kami kurang memahami satu sama lain. Orang-orang yang sudah tahu tentang kedekatan kami pun terheran dengan ini.. ada apa?  Selama “permusuhan” kami.. aku diam, berusaha kuat dengan memperlihatkan tawa dan wajah bahagia, namun.. itu salah, aku tahu aku pura-pura.. aku tahu aku a

Alastor Moody

Alastor Moody Sebuah Cerpen  Perkenalkan, namaku Alastor.. aku bukan pria ataupun wanita. Namun untuk ciri khas agar kau dapat mudah mencari ketika membutuhkanku, kau dapat mengenali karakter moody-ku. Ya aku sangat moody.. dalam satu hari jika pagi aku sedang senang, sore harinya perasaanku sudah tak jelas berupa apa. Aku berusaha sekuat tenaga mengendalikan moody-ku, kadang ia terlalu berbahaya terutama saat aku sedang berinteraksi dengan lingkungan, moody-ku datang. Ya, aku adalah Alastor Moody. Aku sulit untuk menerima kabar atau ajaran dari luar, karena aku seringkali merasa bahwa aku tau bagaimana melakukannya dengan caraku sendiri. Ini cukup menyulitkan, di saat aku harus berinteraksi dengan –sekali lagi- lingkungan, aku perlu informasi yang ku dapatkan dari orang lain agar dapat melakukan asimilasi berita dan menggunakannya dalam bersosial. Aku senang melakukan dengan caraku sendiri. Seringkali caraku lebih memudahkanku dan terkadang orang lain membutuhkan cara yan