Platonic
Qorry
Ini adalah Qorry, sahabat sekaligus
kembaranku.. aku menganggapnya demikian. Meski kami bukan sepasang saudara yang
sudah terhubung melalui kandungan, tapi kedekatan kami seperti sudah lama ada.
Dia Qorry.. seorang yang penyabar dengan segala kelebihannya. Kecantikkannya menjadi
nilai tambah baginya sehingga ia disenangi banyak orang. Kau tahu.. senyumannya
dapat meluluhkan hati dunia.. ahaa lebay ya? Tak apa ini wujud dari ekspresi
gembira seorang kawan yang sedang berusaha menyusun hati yang terluka untuk
menemukan kembali jalan cerita yang sudah ada.
Kami sempat selek hingga bermasalah
cukup lama. Ini karena kecerobohanku dan salah satu dalam dirinya yang tidak
aku pahami. Ya, intinya kami kurang memahami satu sama lain. Orang-orang yang
sudah tahu tentang kedekatan kami pun terheran dengan ini.. ada apa?
Selama “permusuhan” kami.. aku diam,
berusaha kuat dengan memperlihatkan tawa dan wajah bahagia, namun.. itu salah,
aku tahu aku pura-pura.. aku tahu aku amat sangat merindukan dia, Qorry. Berkali
aku minta maaf padanya, ia mengatakan “baiklah” namun itu tak mengembalikan
keadaan yang sudah terlanjur dingin. Setiap kami bertemu, hanya membicarakan
hal-hal yang penting saja. terus seperti itu hingga suatu saat aku coba
mendekatinya lagi, dan berbicara …. “katakan apa yang ingin kau katakan” Qorry
mengatakan semua yang selama ini ia pendam sambil berkaca-kaca.. aku tahu itu
sakit. Ia mengatakan dengan sejujurnya, blak-blakkan. Hal yang sangat jarang ia
lakukan. Aku diam mendengarkan.. walau yang ia sampaikan adalah keluhan, aku
senang mendengarnya. Karena berarti ia terbuka. Setelah itu.. perlahan
hari-hari kami yang dingin berubah.
Hingga suatu saat hari ulang
tahunku.. menurutku.. hari itu adalah hari ulang tahun menyenangkan sepanjang
hidupku.. orang-orang banyak yang mendoakanku. Terkhusus Qorry.. ia memelukku
dan mengatakan “semoga kau memiliki stok maaf yang amat besar” kami berdua
menangis bersama..
Dan hari-hari kami perlahan memulai
kembali hari-hari yang hangat..
Kau tahu, ceritaku ini mungkin
dialami banyak orang. Sebagian orang dapat menyusun kembali kisah mereka
bersama sang sahabat, namun sebagian yang lain.. terlalu larut dalam
permasalahan dan tak bisa memiliki hari untuk kembali.. itu jalan yang dipilih
masing-masing, dan tentu ini ditentukan oleh bagaimana seseorang menyelesaikan
masalah mereka. tapi dari cerita ini, dapat kubagi pengalaman berharga bahwa..
komunikasi dan pembicaraan yang baik akan menyampaikan maksud sesungguhnya
untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan.. jika ia memang
sahabatmu, jangan khawatir.. ia akan selalu ada dan kembali untukmu..
Masalah datang seiring dengan
solusinya, sehingga untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut, hampiri ia..
bukan malah menghindarinya..
Sekian ceritaku.. semoga ini dapat
bermanfaat untukmu :)
Eh tahu tidak? Aku tidak pernah
mengganti foto kontakku yang bersamanya. Ini menandakan bahwa ia memang selalu
bersamaku :)
Komentar
Posting Komentar