Inteligensia

Sebelumnya, saya harap anda membaca ini dengan pikiran yang netral tanpa pembanding dan tanpa judgement. Baiklah, kita mulai dari normal. Orang yang berinteligensi normal kehidupannya normal, standar dan wajar ada pada batasannya. Saling bertukar informasi secara wajar, memiliki pola interaksi yang seragam dengan orang pada umumnya. Kemudian inteligensi beranjak ke bawah sedikit. Kemampuan mentalnya kurang dari orang normal, sehingga perlu dibantu. Ini justru membuat orang normal dapat berbagi, memberi, dan beramal. Semakin ke bawah, kemampuan mentalnya semakin kurang sehingga perlu dibantu dan dibimbing. Tapi orang-orang dengan kemampuan mental di bawah rata-rata justru dapat menjadi sarana ibadah yang baik bagi orang bergolongan normal, yaitu untuk membantu mereka yang memang kurang secara inteligensia. Saya berasumsi, orang dengan kemampuan mental di bawah rata-rata, justru lebih sedikit punya dosa. Karena semakin terbebas dari bepikir negatif berupa prasangka buruk disebabkan keterbatasan inteligensi. Pengalaman saya bersama anak-anak berkebutuhan khusus, mereka sering sekali tersenyum, amat mudah memaafkan. :) Sehingga dengan keterbatasan mental yang mereka alami, justru membantu menyumbangkan energi positif pada lingkungan. Kemudian bergeser ke atas orang normal. Kemampuan mental mereka berada di atas orang pada umumnya. Seperti misal, belajar atau menangkap informasi lebih cepat, kemampuan mengingat yang lebih, memecahkan masalah dan proses kognitif lainnya pun lebih cepat dibanding orang normal. Bergeser lagi ke atas, kemampuan mentalnya lebih cepat dan lebih "tinggi" lagi. Ini bisa jadi positif atau negatif. Perilakunya pun terkadang tidak wajar. Hal ini "wajar" mengingat kemampuannya pun di atas garis kewajaran). Tak jarang penampilan atau gaya orang-orang ini nampak "aneh". Hal tersebut sebetulnya merupakan keunikan yang tidak umum. Mengingat kemampuannya pun "di luar batas umum". Melihat fenomena orang-orang dengan inteligensi di atas rata-rata, saya ingat tentang kata Tuhan bahwa, semakin tinggi kemampuan seseorang, semakin berat pula ujiannya." Anggapan ini salah satunya dalam taraf inteligensi. Lihat, tak sedikit dari orang tersebut memiliki permasalahan mental khusus dalam dirinya. Banyak orang dengan gangguan mental adalah mereka yang memiliki inteligensi tinggi atau terlalu jauh di atas orang normal.
Namun, bagi kita yang percaya, seiring dengan kemampuan, Tuhan pun memberikan beban yang setara. Begitu mungkin pengamatan saya. Masing-masing menghuni tempatnya sendiri-sendiri. Semuanya sama, hanya wadah saja yang berbeda. Untuk menjalankan tugas sebagai manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNDAK USUK BASA SUNDA

Psikologi Transpersonal, Agama dan Being Transpersonal

A story (Cinta Sejati Air dan Api)