Quote..

Sebagaimana pun usaha kita untuk dipahami orang lain, tetap saja orang tak kan bisa memahami kita sepenuhnya.. karena ia tak memiliki hati yang sama yang kita gunakan untuk merasakan sesuatu itu.. sehingga . pada akhirnya memang kitalah yang mesti paling memahami diri kita sendiri.

Dan orang-orang yang merendahkan hatinya akan menemukan kesadaran dirinya, tapi kebanyakan menyombongkan diri dengan bersandar pada pengetahuan dan logika berpikir yang rumit, lalu mengagungkannya.. padahal pengetahuannya tak lebih dari setetes dibanding samudera pengetahuan Tuhan..

Membaca, membaca, membaca.. dan menjadi orang yang bermakna.. terima kasih atas segala luka-luka.. terima kasih atas persahabatan yang berarti.. terima kasih atas kisah-kisah yang berkesan.. terima kasih atas segala pemahaman.. kini aku mesti banyak merenungkan segala kejadian, bahwa dampak dari A bukan hanya B, tapi juga C D E F dan lainnya.. bahwa kebermaknaan didapat dari segenap lika liku kisah yang memberi arti dan pembelajaran.. wahai hidup.. ajarkan aku untuk menjadi bijaksana..

Bagaimana mau menjadi "orang besar" jika menjadi "orang kecil" pun belum mampu.

Kebenarannya adalah bahwa segala yang ada di alam ini selalu mengandung makna dan pelajaran.

Manusia mendekati orang lain karena yakin akan mendapat keuntungan dari hal tersebut. Entah keuntungan fisik atau psikis. Tak ada yang mendekati seseorang jika akan mendapat kerugian atau rasa sakit, kecuali.. orang yang tulus.. atau orang "gila" hmm

Manusia lahir dari manusia lainnya dengan menurunkan sifat yang dimiliki orang sebelumnya. Manusia yang banyak bersumber dari sedikit, sedikit berasal dari yang jarang, dan jarang berasal dari yang satu. Sehingga dapat dikatakan bahwa kita adalah "satu".

Masalah datang seiring dengan solusinya.. oleh karena itu.. dekati masalah tersebut, maka kau akan dapat solusinya




Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNDAK USUK BASA SUNDA

Psikologi Transpersonal, Agama dan Being Transpersonal

A story (Cinta Sejati Air dan Api)